Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Puisi-Puisi Tentang Kehidupan Abduh Sempana

puisi kehidupan

~ MEMANGGIL KATA ~

Kata
telah pergi sejenak
terbang meninggalkan benak
pikiran mulai bimbang
memanggil kau kembali pulang

hadirlah
penuhi kembali benak rindu
agar kubisa bercumbu dengan waktu
melalui susunan larik-larik sendu
datanglah
mengalirlah dalam darah
jejali urat nadi
menyelamlah dalam sanubari
menggelora
membakar semangat hidup baru

Kata
rindu dekapmu
rindu hangatmu
rindu merangkaimu menjadi syair baruku...


~* MALAM *~

Adakah yang lebih indah dari suatu malam
Padahal di sana mahabbah di turunkan
Adakah yang lebih mahal dari suatu malam
padahal di sana segala sesutu diperturutkan
Adakah yang lebih mulia dari suatu malam
padahal di sana dosa-dosa terhapuskan

19-09-2017

------------------------------------

PADA AKHIRNYA

Kubenamkan letihku pada malam yang bersahaja
kurasakan lelah merasuk tubuh
setelah seharian menari di atas bukit kehidupan yang berbatu
menanam asa pada setiap jengkal tanah harapan
menaklukkan hari demi hari dengan kucuran air mata dan keringat doa
panas yang menancap pada ulu hati
dan duri yang menyisakan perih
hanyalah sebagian kecil dari kisah yang harus terlewati

Hidup ini memang keras
mengiring arus zaman yang merongrong iman
bila setetes ilmu tak mampu memegang kendali kehidupan
hanya bisa pasrah di bawah kaki langit penyesalan...

------------------------------------

AKU LEKAS KEMBALI

Ada gerimis di matamu
saat kutatap di lengang senja itu
jemarimu dingin melepas pelan tanganku
ku tinggalkan kau mencari sangu
untuk membangun istana di belakang surau

Dinda, titahku kau pegangi
jaga dirimu,
dekap si mata wayang di kelam sunyi
aku lekas kembali

------------------------------------

LIPATAN SURAT SAHABAT

Engkau nyala aku bara
Engkau senyum aku tawa
Engkau sedih aku tangis
Kita satu warna pada bianglala pagi
kita satu rasa dalam secawan kopi
Engkau sahabat lekat

kini engkau telah pergi jauh
tinggalkan secangkir senyuman yang penuh
beriak bergelombang dalam kolam hatiku yang rapuh
Sepi menghantui
sunyi menyergap
Tiada tempat berbagi rasa
tiada teman membalut luka
tawa candamu yang kelakar telah buyar
dan kini hariku terasa hambar

Sahabat,
kutunggu hadirmu kembali
di pintu rumahku aku menanti

25012013

------------------------------------

MASIHKAH KALIAN MENGINGATKU

( Sebuah Ruang Kelas )

Tak seperti biasanya
beberapa waktu yang lalu
masih bisa kulihat senyuman kalian di sini
kudengar canda tawa kalian memecah sunyi
aku selalu merasa bahagia dengan kehadiran kalian setiap hari
sehingga aku sangat merindukan kehangatan kalian lagi
namun apalah dayaku semua itu takkan terulang kembali...

Sungguh, kini hidupku seperti telah berakhir
sepi tanpa tanya
sunyi tiada sapa
aku seperti medan perang yang hanya tinggal sisa-sisa peluru mortir...

Aku menjadi hampa
tinggal bersama meja bangku kesayangan kalian yang mulai berdebu
gambar-gambar bisu pada dinding-dinding beku
tak ada yang melirikku
aku hanya bisa menunggu tahun ajaran baru
barulah aku kembali disapa dan disapu...

Kepergian kalian ini
menyisakan duka yang begitu perih
tak ada yang merawatku sebaik kalian
ingin rasanya kuulangi waktu saat-saat bersama
saat-saat kalian begitu memperhatikanku
merawat dan mengagungkanku
seperti halnya kalian merawat dan membanggakan diri sendiri
aku selalu teringat saat kalian menyebut-nyebutku
”Ruang kelas kami paling keren.”
Aku begitu bangga saat itu...

Kini semua itu telah berakhir
semua kenangan bersama kalian akan terkubur seiring berjalannya waktu
dan aku hanya akan bisa menatap kepergian kalian dengan tangis beku

Sebelum akhirnya kalian pergi meninggalkanku nanti
ku ingin satu hal,
jangan lupakan aku
meski aku hanyalah sebagian kecil dari perjalan panjang kehidupan kalian
dan doaku akan selalu menyertaimu sahabat-sahabatku...

02-05-2013

------------------------------------

KAMAR INSPIRASI

Di kamar ini ada seribu inspirasi
Mulai dari gantungan baju yang berkarat
Lemari yang dimakan rayap
Rak buku yang lapuk
Kasur bantal yang dipenuhi kutu busuk
Pentilasi yang dikerubungi sarang laba-laba
Daun pintu yang merana
Buku-buku yang berdebu
Meja kursi yang pincang
Lukisan yang retak dan bergoyang
Langi-langit kamar tinggal tulang
Dinding-dinding yang berlubang
Baju-baju yang kusut dan koyak
Dan masih banyak lagi yang berserak

Aku betah tinggal di sini
Terasa nyaman dan asri
Sebenarnya semuanya ingin kubenahi
Tetapi aku masih sayang
karena sumber inspirasi....

(dalam Jejak Tersapu Ombak: 2013)
28/12/12

------------------------------------

KEPADA KATA

kata
datanglah
temani aku
hadirlah
penuhi otakku
kemarilah
kujemput kau dengan penaku
kesinilah
kutitip engkau pada buku harianku
aku rindu padamu
jangan terlalu lama kau buat dilema
jangan terlalu lama berkelana
jangan terlalu jauh dari benak
penuhilah rongga jiwa dan otak

kata
aku selalu merindukanmu
seperti aku merindukan kekasihku
seperti aku menyayangi diriku

kata
sehari tak menuliskanmu
hidup terasa beku

Dastum, 31/03/'03

------------------------------------

REMBULAN DEWASA DI LANGIT DESA...

bulan bersinar terang...
bersanding kerlip bintang...
malam jadi benderang...
hati kian tenang...

gelak tawa remaja...
pulang dari mushalla...
bergembira dan bercengkrama...
rembulan ikut tertawa...

rembulan berjalan pelan...
menerobos awan-awan...
hinggap pada ketinggian...
sungguh semakin menawan...

sinarnya menembus dada...
bersemayam pada jiwa...
membasuh luka-luka...
dingin sejuk terasa...

wahai rembulan dewasa...
masihkah esok di sana...
temani di gubug tua...
tenteramkan jiwa rana...

Lombok Timur, 27-03-2016

------------------------------------

DIARY BIRU

Kupenuhi garis-garismu dengan bahasa kalbu
dengan kata-kata yang terkadang tak baku

kugoreskan tinta pada sudut-sudutmu
tentang cintaku dan rinduku

kubanjiri halamanmu dengan tangisku
saat aku terluka di sudut jalan berbatu

kunodai putihmu dengan hitamku
ketika dosa-dosa menggelapkan hidupku

kutaburi engkau dengan senyumku
saat bahagia menghampiriku

dan kujejali engkau dengan sepiku
saat dia tak ada di sampingku

sungguh,
engkau yang selalu mengerti aku
engkau yang memahami gejolak batinku

di kamar sempit ini engkau selalu menemani aku
namun, engkau hanya diam membisu

diary biru...

20/03/2013

Post a Comment for "Puisi-Puisi Tentang Kehidupan Abduh Sempana"